Oshin dan personil girl band

Malam di sini heboh sekali. Di langit berlalu-lalang suara pesawat dan helikopter. Sedangkan di kolong langit, tepatnya di rumahku, atap seolah berteriak, "Ampuun." hihihi.

Yang membuat keributan ini adalah saya dan adik pertama. Mari kita memanggilnya Punuk. Adik yang hedonnya tidak ketulungan ini heboh banget mencari foto Asyilla atau siapa gitu, saya lupa. Pokoknya personil girl band Indonesia yang suka nongol di tivi jam 7 malam gitu, kalau gak salah.

"Mana nih kak yang cantik?" - matanya jelalatan memandangi cewek yang, ehem, emang manis sih. But, so what?!! *cemburu*

"Buat apa sih?"

"Buat tugas Jepang. Disuruh cetak foto idola kita, terus dideskripsiin pakai bahasa Jepang. Misalnya, kulitnya putih, cantik, bla bla bla ..." - Punuk terus mengoceh hal-hal positif yang membuat saya mual.

"Foto pemain bola aja, kenapa?"

Dengan tampangnya yang nggak banget, Punuk mengelak, "Entar aku dikira homo."

HAH?! Oke. Hmm. Jadi teman-teman saya yang suka nonton bola bareng itu hm hm simpulkan sendiri.

Kursor mengikuti jari-jari Punuk mengembara di hutan maya yang ditumbuhi pohon bertubuh paras artis itu. Saya pusing menjadi telinga panas pujian Punuk kepada orang yang, hei, bahkan dia nggak tahu Punuk. Si adik pertama sok kenal gitu ketika mengenalkan ke saya kalau si artis tuh pinter ini dan itu. Sok tahu kamu! Palingan juga dari internet, yang keasliannya tetap diragukan.

Saya tetap keukeuh merekomendasikan Punuk mengambil foto pemain bola saja sebagai idolanya. Punuk dan saya berkelahi. Mengelahikan orang yang tidak mengenal kami. Hihihihi.

Mama, yang sedari tadi tekun menggunting dan menempel di ruang tamu, akhirnya terganggu dengan perdebatan kami.

"Udah. Pakai fotonya Oshin saja sanah!"

"Iya. Oshin saja." - saya bersemangat. Kenangan belasan tahun lalu kembali diputar di otak saya.

"Oshin siapa?"

"Katanya anak gaul. Oshin saja tidak tahu. Payah."

Lalu terjadi perseteruan tentang pembelaan terhadap Oshin dan personil girl band yang tidak saya hafal namanya itu. Mama mendukung saya. Secara jumlah, Oshin menang. Namun hati tak bisa bohong. Sang artis pun menang dengan pesonanya yang gemerlapan di mata Punuk. Hati? Hahaha.

senyum Oshin jujur. jelek, dalam pandangan Punuk.