Mr. Colorless

"Nggak nyangka ya ada hal seperti ini di dunia."

"Seperti apa?"

"Aku suka banget nama belakang kamu. Narendra."

"Kenapa?"

"Mirip sih dengan namaku. Nandera."

"Ya jauh lah."

"Ih dekat tahu."

"Aku tuh senang, punya teman dengan nama aneh seperti itu. Teman-teman di kelas bilang namaku aneh. Reno juga bilang gitu. Jahat."

"Dan kamu mengajak aku menjadi teman seperanehmu? Tidak. Terima kasih."

"Aku panggil kamu Rendra aja, ya? Abi tuh nggak cocok buat kamu. Terlalu bagus. Apalagi Albian."

"Terserah aja, deh. Asal jangan ikut-ikut panggil aku Monyet Gunung aja."

"Hahaha."

"Hahaha."

"Eh, atau aku panggil Tuan Tanpa Warna saja, ya? Lebih pas."

"Hah? Kok kampungan gitu, sih?"

"Biarin. Kamu sendiri yang kampungan. Foto-fotomu itu loh, selalu hitam putih. Kan, banyak warna lain yang lebih menarik."

"Wah, kalau itu sudah prinsip, Neng."

"Prinsip?"

"Prinsip. Hihihi. Muka kamu serius banget. Kayak burung hantu. Melongo."

No comments:

Post a Comment